Sistem transmisi otomatis saat ini banyak digunakan pada sepeda motor matik. Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi yang digunakan yaitu trans misi otomatis “V” belt atau yang dikenal dengan CVT (Continuous Variable Transmission). CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk yang menghubungkan antara drive pulley dengan driven pulley yang menggunakan prinsip gaya gesek.
3.1.2. Keuntungan transmisi otomatis CVT
a. Tidak adanya pedal kopling, sehingga pengoprasian kendaraan lebih mudah.
b. Perpindahan kecepatan dapat dilakukan secara lembut
c. Tidak terjadinya hentakan pada saat perpindahan kecepatan
Komponen Utama CVT :
1.Drive pulley (Primary Pulley) Puli sekunder adalah komponen yang berfungsi yang berkesinambungan dengan puli primer mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang diperoleh dari puli primer.
2.Drive belt (v-belt) Berfungsi sebagai penghubung putaran dari puli primer ke puli sekunder. Besarnya diameter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya.
3.Driven pulley (Secondary Pulley) Puli sekunder adalah komponen yang berfungsi yangberkesinambungan dengan puli primer mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang diperoleh dari puli primer.
1. Kecepatan Rendah
a. Primary Pulley
Sewaktu kecepatan mesin rendah, gaya sentrifugal yang terjadi pada weight rooler kecil dan posisi movable drive (cam) tidak berubah.
b. Secondary Pulley
Pada kecepatan rendah, gaya sentrifugal yang terjadi pada weight roller masih kecil, oleh karena itu tegangan v-belt adalah rendah, yang belum mampu menggerakkan movable driven face (pulley bergerak) pada secondary pully.
3.1.5. Cara perawatan transmisi otomatis CVT
1. Pelumasan collar pada primer pulley
Sebab: Jika tidak ada pelumasan, akselerasi/percepatan tidak halus karena gerakan penyesuaianpada primary sheave tidak bekerja dengan baik.
Service Point: Pertama, lumasi dengan grease/gemuk pada permukaaan collar (bushing),selanjutnya sebelum dipasang pada primery pulley tetap, bersihkan gemuk yang berlebihan padabagian luar dari seal oil agar tidak terjadi slip.
2. Bagian dalam starter wheel gear, starter idle gear, drive axle dari secondary sheave
Sebab: Putaran tidak lancar, lihat CVT book manual untuk pedoman pelumasan
Service Point:
3. Pelumasan Torsi cam pada Luppey Sekunder
Sebab
: Jika tidak terdapat gemuk atau pelumas bagian ini :
a.Akselerasi tidak lembut
b.Mendaki kurang kuat karena pulley sekunder tidak bekerja dengan baik
c.Pin guide dan alur pin guide terjadi keausan .
Service point
a. Lumasi dengan gemuk disekitar pin guide dan pulley sekunder bergerak
b. Bersihkan gemuk yang berlebihan pada bagian luar pulley sekunder, untuk menghindari agar gemuk tidak menyentuh kopling centrifugal dan rumah kopling .
4. Penggantian oli gear
Cara Penggantian :
a. Jalankan terlebih dahulu sepeda motor untuk beberapa saat, selanjutnya matikan mesin.
b. Buka baut penguras oli gear yang berada dibagian bawah
c. Kapasitas oli gear ( 100 cc )
d. Penggantian pertama pada jarak tempuh 500 km selanjutnya setiap 10.000 km
5. Penanganan Pada Komponen Mengalami Perubahan (aus) yang akan terjadi pada beberapabagian dan menimbulkan masalah :
.Hal-hal yang perlu diperhatikan saat perawatan CVT
6. Pemeriksaan V-Belt CVT menggunakan V-Belt Check Gauge
a. Buka Baut pemeriksa pada cover crankcase dan masukan alat pemeriksa
b. Ukur ketebalan V belt dengan cara yang benar (lihat hal sebelumnya)
c. Kondisi Baik
Jika bagian bawah alat pemeriksa sudah rata dengan V belt Artinya V-belt telah aus.Rekomendasi penggantian : Tiap 25.000 km .
Comments
Post a Comment